GAYA GESEKAN
Ayu Arisma Novyandari, Ina Hardiana, Jeanny Yustisia
Januarti Pailang, Nur Aina, Rita Restika, Theodorus K Tokan, Khaerul Irsyad, Istiqamah
Jurusan Biologi
FMIPA UNM Tahun 2013
Abstrak
Telah dilakukan percobaan
mengenai Gaya Gesekan dengan tujuan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
gaya gesekan, memahami konsep gaya gesek statik dan kinetik dan menentukan
koefisien gesek statik dan kinetik. Gaya gesek
sifatnya selalu melawan gaya yang cenderung menggerakkan benda. Karena itu arah
gaya gesek selalu berlawanan dengan arah kecenderungan gerak benda. Gaya gesek dibagi menjadi 2, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Ketika benda cenderung akan bergerak tetapi belum bergerak, maka gaya
geseknya ini disebut gaya gesek statis. Ketika benda sudah dalam keadaan
bergerak, maka gaya geseknya ini disebut gaya gesek kinetis. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh gaya tarik terhadap benda,adanya hubungan antara gaya tarik dengan
gaya normal,adanya hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik dan
pengaruh kemiringan bidang datar terhadap gaya gesekan kinetik dan gaya gesekan
statik.
KATA
KUNCI: Gaya
gesekan, Gaya statik, Gaya kinetik, koefisien gesek statik, koefisien gesek kinetic
PENDAHULUAN
Secara umum,
gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu
benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat
mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat
dikatakan sebagai tarikan atau dorongan”.
Dalam bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai
dorongan atau tarikan, terutama yang dilakukan oleh otot-otot
kita”(Halliday,1991). Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui prinsip kerja
gaya gesekan statik dan gaya gesekan kinetik beserta koefisien yang bekerja
dalam gaya gesekan tersebut dan apa pengaruhnya dengan kasar tidaknya
permukaan. Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan, salah satunya adalah adalah
gaya gesek. Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia. Disamping
itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Pengetahuan
manusia tentang gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya
gesek dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam makalah
ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai gaya gesek, macam-macam gaya
gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek bagi kehidupan manusia. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
prinsip kerja gaya gesekan statik dan gaya gesekan kinetik beserta koefisien
yang bekerja dalam gaya gesekan tersebut dan apa pengaruhnya dengan kasar
tidaknya permukaan.
Arah gaya gesekan f berlawanan arah dengan gaya penyebabnya F, dan berlaku:
1.Untuk harga F <fs maka balok dalam keadaan
diam.
2.Untuk harga F = fs maka balok tepat saat akan
bergerak.
3.Apabila Fase diperbesar
lagi sehingga F >fs
maka benda bergerak dan gaya gesekan statis fs
akan berubah menjadi gaya gesekan kinetis fk.
Untuk
koefisien gesek statik maupun koefisien gesek kinetik dipengarhi oleh
sudutnya.sesuai dengan persamaan:
TEORI
Sebuah balok yang didorong di atas meja akan bergerak Bila sebuah balok
massanya m, kita lepaskan dengan
kecepatan awal Vo pada sebuah bidang
horizontal, maka balok itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti di dalam gerakan balok mengalami perlambatan, atau ada
gaya yang menahan balok, gaya ini disebut gaya gesekan. Besarnya gaya gesekan
ditentukan oleh koefisien gesekan antar kedua permukaan benda dan gaya normal.
Besarnya koefisien gesekan ditentukan oleh kekasaran permukaan bidang dan
benda.
Gaya gesekan dibagi dua yaitu: gaya gesekan
statis (fs) dan gaya
gesekan kinetik (fk).
Sebuah balok beratnya W, berada pada bidang mendatar yang kasar, kemudian
ditarik oleh gaya F seperti pada Gambar 2.1 di bawah ini
Arah gaya gesekan f berlawanan arah dengan gaya penyebabnya F, dan berlaku:
1.
Untuk
harga F <fs maka balok
dalam keadaan diam.
2.
Untuk
harga F = fs maka balok
tepat saat akan bergerak.
3.
Apabila
Fase diperbesar lagi sehingga F >fs
maka benda bergerak dan gaya gesekan statis fs
akan berubah menjadi gaya gesekan kinetisfk.
Gaya gesekan antara dua
permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain disebut gaya gesekan statis.
Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan
agar benda mulai bergerak. Sekali gerak telah dimulai, gaya gesekan antar kedua
permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil untuk
menjaga agar benda bergerak beraturan. Gaya yang bekerja antara dua permukaan
yang saling bergerak relatif disebut gaya gesekan kinetik. Jika fs
menyatakan besar gaya gesekan statik maksimum, maka :
(3.1)
Dengan adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar
gaya normal. Jika fk menyatakan besar gaya gesekan kinetik, maka :
(3.2)
dengan adalah koefisien gesekan kinetik.
Bila sebuah benda dalam keadaan diam pada suatu
bidang datar, dan kemudian bidang tempat benda tersebut dimiringkan
perlahan-lahan sehingga membentuk sudut q sampai benda tepat akan bergerak, koefisien
gesekan statik antara benda dan bidang diberikan oleh persamaan,
mS = tan qc (3.3)
Dengan qc adalah
sudut pada saat benda tepat akan bergerak, yang disebut sudut kritis. Koefisien
gesekan statik merupakan nilai tangen sudut kemiringan bidang, dengan keadaan
benda tepat akan bergerak/meluncur. Pada sudut-sudut yang lebih besar dari qc, balok meluncur lurus berubah
beraturan ke ujung bawah bidang miring dengan percepatan :
(3.4)
di mana q adalah sudut kemiringan bidang dan mk adalah koefisien gesek kinetik antara benda dengan bidang. Dengan
mengukur percepatan ax,
maka koefisien gesekan mk dapat dihitung.
METODOLOGI
EKSPERIMEN
A.
Alat
dan Bahan
1. Neraca pegas 0-5 N
2. Katrol meja
3. Balok kasar
4. Balok licin
5. Beban @ 50 gram
6. Tali/benang
7. Papan landasan
8. Bidang miring
9. Balok persegi (dengan stecker penyambung),
10. Stopwatch
11. Meteran
B.
Setting
Percobaan dan Prosedur Kerja
Kegiatan 1: Gaya
tarik terhadap keadaan benda.
Sediakan dan rangkailah alat
yang tersedia seperti gambar di bawah. Tarik pegas pelan-pelan dengan gaya
kecil. Perhatikan penunjukan neraca pegas, apa yang terjadi pada balok?.
Perbesar gaya tarik sambil memperhatikan keadaan balok. Lakukan hal ini hingga
balok tepat akan bergerak.
Pada keadaan ini perhatikan penunjukan neraca
pegas. Tarik terus sampai balok bergerak lurus beraturan, perhatikan penunjukan
neraca pegas. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan. Catat besar gaya
tarik anda, dan keadaan benda (diam, tepat akan bergerak, dan bergelak lurus beraturan)
pada tabel hasil pengamatan.
Kegiatan
2: Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan
Tambahkan beban di atas
balok, lakukan seperti Kegiatan 1.
Amati penunjukan neraca pegas pada saat balok tepat akan bergerak dan pada saat
balok bergerak lurus beraturan. Lakukan beberapa kali dengan mengubah-ubah
penambahan beban di atas balok. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
Kegiatan
3: Hubungan antara keadaan permukaan dengan gaya gesekan
Lakukan seperti Kegiatan 1. Ganti permukaan meja atau
balok yang lebih kasar/halus. Amati penunjukan pegas. Pada saat balok tepat
akan bergerak dan pada saat balok bergerak lurus beraturan. Lakukan kegiatan
ini beberapa kali dengan mengganti permukaan meja atau balok yang lebih
kasar/halus. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
Kegiatan
4: Menentukan koefisien gesekan statik pada bidang miring
a. Siapkan alat dan bahan yang anda butuhkan.
b.Letakkan bidang di atas meja dengan posisi mendatar (q = 0).
c. Letakkan balok persegi di salah satu ujung
bidang tersebut.
d.Angkat secara perlahan ujung bidang tempat balok persegi berada
sehingga sudut kemiringan bidang bertambah.
Catat sudut kemiringan bidang pada saat benda tepat akan bergerak.
e. Ulangi kegiatan (d) dengan menambah beban pada
balok persegi hingga anda peroleh sedikitnya 5 (lima) data pengukuran sudut.
Kegiatan
5: Menentukan koefisien gesekan kinetik pada bidang miring
a.
Atur
kemiringan bidang dengan sudut yang lebih besar dari sudut kritis (qc) yang telah anda peroleh pada bagian 1 di atas untuk balok persegi
tanpa beban tambahan. Catat sudut kemiringan ini sebagai q 1.
b.
Letakkan
balok di ujung atas bidang yang telah anda ketahui panjangnya.
c.
Lepaskan
balok bersamaan dengan menjalankan stopwacth
untuk mengukur waktu tempuh balok persegi bergerak lurus berubah beraturan
hingga ke ujung bawah bidang. Catat waktu tempuh ini sebagai t1.
d.
Ulangi
kegiatan (c) dengan sudut kemiringan yang lebih besar hingga anda memperoleh
sedikitnya 5 (lima) pasangan data.
HASIL
EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA
A.
Hasil Pengamatan
1.
Kegiatan I
Massa balok: 110 gram
Tabel
3.1 Hasil pengamatan pengaruh gaya tarik
terhadap benda
No
|
Gaya
tarik(N)
|
Keadaan
benda
|
1
|
˂ 0.80 ±
0.05
|
Diam
|
2
|
0.80 ± 0.05
|
Tepat
akan bergerak
|
3
|
0.50 ± 0.05
|
GLB
|
2.
Kegiatan
II
Jenis permukaan adalah permukaan Licin
Tabel 3.2. Hubungan
antara gaya tarik dengan gaya normal
No
|
Gaya Normal
|
Keadaan benda
|
Gaya Tarik (N)
|
|
(N)
|
Pengukuran ke-
|
Rata-rata
|
||
1
|
Diam
|
│< 0,93 ± 0,05│
|
│< 0,93 ± 0,05│
|
|
Tepat akan bergerak
|
1. │1.00 ± 0,05│
|
│0,93 ± 0,05│
|
||
2. │0,90 ± 0,05│
|
||||
3. │0,90 ± 0,05│
|
||||
Bergerak lurus beraturan
|
1. │0,60 ± 0,05│
|
│0,67 ± 0,05│
|
||
2. │0,70 ± 0,05│
|
||||
3. │0,70 ± 0,05│
|
||||
2
|
Diam
|
│< 1.27 ± 0,05│
|
│< 1.27 ± 0,05│
|
|
Tepat akan bergerak
|
1 .│1.30 ± 0,05│
|
│1.27 ± 0,05│
|
||
2. │1.30 ± 0,05│
|
||||
3. │1.20 ± 0,05│
|
||||
Bergerak lurus beraturan
|
1. │0.80 ± 0,05│
|
│0,83 ± 0,05│
|
||
2. │0.90 ± 0,05│
|
||||
3. │0,80 ± 0,05│
|
||||
3
|
Diam
|
│< 1,43 ± 0,05│
|
│< 1.43 ± 0,05│
|
|
Tepat akan bergerak
|
1. │1,50 ± 0,05│
|
│1.43 ± 0,05│
|
||
2. │1,40 ± 0,05│
|
||||
3. │1,40 ± 0,05│
|
||||
Bergerak lurus beraturan
|
1. │1.20 ± 0,05│
|
│1.13 ± 0,05│
|
||
2. │1.10 ± 0,05│
|
||||
3. │1.30 ± 0,05│
|
3.
Kegiatan
III
Gaya Normal = 1,9 N
Tabel 3.3. Hubungan
antara jenis permukaan dengan gaya tarik
Jenis Permukaan
|
Keadaan benda
|
Gaya Tarik (N)
|
|
Pengukuran ke-
|
Rata-rata
|
||
I
|
Diam
|
│< 2.03 ± 0,05│
|
│< 2.03 ± 0,05│
|
Tepat akan bergerak
|
1. │2.00 ± 0,05│
|
│2.03 ± 0,05│
|
|
2. │2,00 ± 0,05│
|
|||
3. │2.10 ± 0,05│
|
|||
Bergerak lurus beraturan
|
1. │1,80 ± 0,05│
|
│1.70 ± 0,05│
|
|
2. │1,60 ± 0,05│
|
|||
3. │1,70 ± 0,05│
|
|||
II
|
Diam
|
│< 2.23 ± 0,05│
|
│< 2.23 ± 0,05│
|
Tepat akan bergerak
|
1. │2.20 ± 0,05│
|
│2.23 ± 0,05│
|
|
2. │2.20 ± 0,05│
|
|||
3. │2,30 ± 0,05│
|
|||
Bergerak lurus beraturan
|
1. │1,60 ± 0,05│
|
│1.50 ± 0,05│
|
|
2. │1,40 ± 0,05│
|
|||
3. │1,50 ± 0,05│
|
|||
III
|
Diam
|
│< 2.50 ± 0,05│
|
│< 2.50 ± 0,05│
|
Tepat akan bergerak
|
1. │2.40 ± 0,05│
|
│2.50 ± 0,05│
|
|
2. │2.50 ± 0,05│
|
|||
3. │2.60 ± 0,05│
|
|||
Bergerak lurus beraturan
|
1. │1.40 ± 0,05│
|
│1.30 ± 0,05│
|
|
2. │1.50 ± 0,05│
|
|||
3. │100 ± 0,05│
|
4.Kegiatan IV
Tabel
3.4. Gaya gesekan statik pada bidang
miring
No
|
Gaya berat
|
Sudut Kritis (0)
|
|
(N)
|
Pengukuran ke-
|
Rata-rata
|
|
1
|
0
|
1. │18.00 ± 0,05│
|
│18.33 ± 0,05│
|
2. │18.00 ± 0,05│
|
|||
3. │19.00 ± 0,05│
|
|||
2
|
50 ± 5
|
1. │18.00 ± 0,05│
|
│21.00 ± 0,05│
|
2. │22.00 ± 0,05│
|
|||
3. │20.00 ± 0,05│
|
|||
3
|
100 ± 5
|
1. │23.00 ± 0,05│
|
│23.00 ± 0,05│
|
2. │23.00 ± 0,05│
|
|||
3. │24,00 ± 0,05│
|
|||
4
|
150 ± 5
|
1. │26.00± 0,05│
|
│26.00 ± 0,05│
|
2. │27.00 ± 0,05│
|
|||
3. │25.00 ± 0,05│
|
5.
Kegiatan
V
Massa beban = 210gram
Sudut kemiringan beban =
21
Tabel
3.5. Gaya gesekan kinetik pada bidang
miring
No
|
Jarak tempuh (cm)
|
Waktu tempuh (s)
|
|
Pengukuran ke-
|
Rata-rata
|
||
1
|
│100,00 ± 0,05│
|
1. │1.50 ± 0,05│
|
│1.60 ± 0,05│
|
2. │1.80 ± 0,05│
|
|||
3. │1.50 ± 0,05│
|
|||
2
|
│90,00 ± 0,05│
|
1. │1.40 ± 0,05│
|
│1.37 ± 0,05│
|
2. │1.40 ± 0,05│
|
|||
3. │1.30 ± 0,05│
|
|||
3
|
│80,00 ± 0,05│
|
1. │1.00 ± 0,05│
|
│1.13 ± 0,05│
|
2. │1.20 ± 0,05│
|
|||
3. │1.20 ± 0,05│
|
Analisis
Data dan Analisis Grafik
Kegiatan 1: Gaya tarik terhadap
keadaan benda
Diam
Tepat akan bergerak Bergerak
lurus beraturan
N =
N = 0,80 N N
= 0,5 N
W = 1,1 N W = 1,1 N W = 1,1 N
Pembahasan:
Gaya tarik pada
benda sangat berpengaruh pada keadaan benda. Gaya tarik paling kecil adalah
pada saat benda diam, sedangkan gaya tarik paling besar adalah pada saat benda
tepat akan bergerak.
Kegiatan 2: Hubungan antara gaya
normal dengan gaya gesekan
1.
Tabel
hasil analisis yang menghubungkan antara gaya norrmal dengan gaya gesekan
a.
Tabel
hasil analisis yang menghubungkan antara gaya norrmal dengan gaya gesekan
statik
No
|
N
|
fg
|
1
|
1,6
|
0,93
|
2
|
2,2
|
1,27
|
3
|
2,6
|
1,43
|
b.
Tabel
hasil analisis yang menghubungkan antara gaya norrmal dengan gaya gesekan
kinetik
No
|
N
|
fg
|
1
|
1,6
|
0,67
|
2
|
2,2
|
0,83
|
3
|
2,6
|
1,13
|
2.
Grafik
Hubungan antara Gaya Normal dan Gaya Gesek Statik (Fs)
·
·
·
·
·
·
Ø Beban I
§
§
§
§
§
Ø Beban II
§
§
§
§
§
Ø Beban III
§
§
§
§
§
3.
Grafik
Hubungan antara Gaya Normal dan Gaya Gesek Statik (Fs)
·
·
·
·
·
·
Ø Beban I
§
§
§
§
§
Ø Beban II
§
§
§
§
§
Ø Beban III
§
§
§
§
§
Kegiatan 3: Hubungan antara jenis
permukaan dengan gaya tarik
a.
Koefisien
gesek statik (tepat akan bergerak)
·
·
·
Ketidakpastian:
·
dengan
·
·
1.
Jenis permukaan 1
Tabel
No
|
µs
|
Fg
|
1
|
1,05
|
2,00
|
2
|
1,05
|
2,00
|
3
|
1,11
|
2,10
|
Grafik
koefisien gesek statik
·
·
·
·
·
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
2.
Jenis
pemukaan 2
Tabel
No
|
µs
|
Fg
|
1
|
1,16
|
2,20
|
2
|
1,16
|
2,20
|
3
|
1,21
|
2,30
|
·
·
·
·
·
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
3.
Jenis
permukaan 3
Tabel
No
|
µs
|
Fg
|
1
|
1,26
|
2.40
|
2
|
1,31
|
2.50
|
3
|
1,37
|
2.60
|
·
·
0,10
·
·
·
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
b.
Koefisien
gesek kinetik ( Bergerak lurus beraturan )
·
·
·
Ketidakpastian:
·
dengan
·
·
1.
Jenis
permukaan 1
Tabel
No
|
µs
|
fg
|
1
|
0,94
|
1,80
|
2
|
0,84
|
1,60
|
3
|
0,89
|
1,70
|
·
·
0
·
,10
·
·
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
PEMBAHASAN
Gaya
gesekan adalah gaya yang terjadi akibat sentuhan diantara dua buah
permukaan benda. Gaya gesekan dibedakan
atas dua yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetic.Perbedaan diantara
keduanya adalah jika gaya gesekan statik terjadi ketika benda tepat mulai akan bergerak dan gaya gesekan
kinetic terjadi ketika benda sudah bergerak.
Pada percobaan pertama, yaitu
pengaruh gaya tarik terhadap keadaan balok. Maka dilakukan beberapa kali
pengamatan terhadap pergerakan balok pada saat balok tersebut dalam keadaan
diam, tepat akan bergerak dan bergerak lurus beraturan hingga diperoleh
penunjukkan skala pada neraca pegas. Ketika diberikan gaya tarik, terlihat
penunjukkan skala pada neraca pegas berbeda untuk setiap kadaan. Hal ini di
karenakan gaya yang di berikan kepada benda dalam kadaan diam lebih kecil
dibandingkan dengan gaya gesekan statiknya sehingga gaya gesek statik ini
menahan pergerakan benda. Pada saat benda tepat akan bergerak gaya yang di
berikan sama dengan besarnya gaya gesekan statiknya, walaupun demikian pada
keadan ini benda masih belum bergerak. Besar gaya gesekan statik sebanding
dengan gaya normal antara balok dan bidang datar. Lain halnya pada saat benda
bergerak lurus beraturan, pada situasi ini gaya yang diberikan lebih besar dari
gaya gesek statik yang bekerja. Akibatnya ketika di berikan gaya tarik yang
diusahakan selalu konstan, balok tersebut bergerak lurus secara beraturan dan
pada saat itu gaya gesekan satik berubah mejadi gaya gesekan kinetik.
Pada percobaan kedua, yaitu hubungan antara
gaya normal dengan gaya gesek. Kali ini dilakukan penambahan massa pada keadaan
benda yang berbeda-beda dan dilakukan pengukuran berulang. Saat diberikan gaya
tarik yang konstan ternyata massa yang berbeda mempengaruhi pergerakan balok.
Pada saat balok diam, tepat akan bergerak dan, maka balok dengan massa yang lebih besar memiliki
gaya tarik yang lebih besar pula.
Hal ini disebabkan oleh adanya
gaya normal (N) yang dikerjakan bidang datar pada balok dan N’ adalah gaya
normal yang dikerjakan balok pada lantai. W adalah gaya gravitasi yang bekerja
pada balok atau berat balok. Sehingga N
dan N’ melakukan gaya aksi reaksi, sedangkan N dan W bukan gaya aksi reaksi.
Jika balok sedang diam atau tidak bergerak pada arah vertikal maka besar gaya
normal dapat dinyatakan dalam persamaan Hukum I Newton menyatakan bahwa setiap
benda yang sedang diam akan akan tetap diam atau setiap benda yang sedang
bergerak lurus dengan kelajuan tetap/konstan akan terus bergerak lurus dengan
kelajuan tetap jika gaya total yang bekerja pada benda tersebut sama dengan
nol. Sesuai gengan prinsip tersebut, maka pada balok yang diam ada gaya yang
bekerja tetapi jumlah semua gaya yang bekerja pada balok tersebut atau gaya
total sama dengan nol.
Pada
percobaan ketiga, hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik yang masih
mengacu pada keadaan benda diam, tepat akan bergerak, dan bergerak lurus
beraturan. untuk jenis permukaan yang digunakan adalah halus, sedikit kasar dan
kasar. Tentunya jenis permukaan mempengaruhi pergerakan benda saat diberikan
gaya tarik. Jenis permukaan yang halus pegerakannya sangat cepat ketika di
berikan gaya tarik, karena gaya gesekan yang terjadi anara permukaan balok dan
meja sangatlah kecil. Pada balok dengan permukaan yang sedikit kasar, terlihat penunjukka skala pada neraca
pegas yang lebih kecil. Ini dikarenakan bekerja gaya gesekan yang sedikit lebih
besar dibandingkan dengan balok yang permukaannya halus. Begitupun bada balok
dengan permukaan yang lebih kasar, gaya gesekan yang bekerja sangat besar,
sehingga menghambat pergerakan balok.
Pada
percobaan keempat mengamati gaya gesekan statik pada bidang miring. Dimana
benda mula-mula diletakkan pada bidang datar dan kemudian di miringkan secara
perlahan-lahan. Pada saat benda masih diletakkan pada bidang datar, sudut
kritisnya masih bernilai 0 karena tidak ada gerakan yang terjadi. Pada
percobaan ini dilakukan pengukuran berulang dan dilakukan penambahan massa.
Ketika benda berada pada sudut kemiringan yang yang sesuai dengan gaya
beratnya, pada saat itulah benda mulai bergerak kebawah. Hal ini di karenakan
adanya pengaruh gaya gravitasi bumi yang mnyebebkan benda jatuh kebawah.
Setelah dilakukan tiga kali penambahan massa
ternyata sdut kemiringan yang di peroleh berbeda untuk setiap massa yang berbeda. Semakain besar massa
balok semakin kecil sudut kritis yang dibentuk oleh papan landasan dan gaya
gesekan yang terjadi sangat kecil.
Pada
percobaan kelima, yaitu gaya gesekan kinetik pada bidang miring. Dengan massa,
sudut kemiringan bidang, dan jarak yang telah di tentukan hanya perlu mengamati
waktu tempuh yang diperlukan balok untuk sampai dibatas akhir. Dan berdasarkan
data yang diperoleh semakin jauh jarak tempuh, maka semakin lama waktu tempuh
yang diperlukan dan begitu sebaliknya.
Pada
praktikum ini, tentu saja ada kesalahan yg sering terjadi setiap kali melakukan
percobaan. diantaranya kesalahan saat memberokan gaya tarik pada balok yang
kecepatannya masih belum konstan, cara meluncurkan balok yang masih kurang
sempurna, dan ssat menghentikan stopwatch.
SIMPULAN
1. Gaya gesekan adalah gaya yang bekerja pada
permukaan dua buah benda yang saling bersntuhan yang mengakibatkan benda
mengalami perlambatan dan berlawanan dengan arah datangnya gaya.
2. Gaya gesek di pengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu, gaya gravitasi bumi, tingkat kemiringan benda, dan jenis permukaan
benda.
3. Permukaan bidang yang kasar akan membuat
gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju balok sedikit lambat atau lebih
cepat balok yang permukaannya licin atau halus, pada saat menarik benda secara
terus-menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar sampai benda
itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai
nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka
percepatan akan berbeda antara balok yang bebannya ringan dengan yang lebih
berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya.
4. Gaya gesekan selalu terjadi antara permukaan
benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan
benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis.
Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis
ini mengganggu gerak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, David dan Resnick,
Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika
untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
min itu rumusnya banyak yang nggak ke detect, boleh minta dokumen aslinya?
BalasHapus